nusakini.com - Jakarta - Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Jakarta Timur, Syofian Taher bersama Kepala Sudin Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur, Yuli Absari menghadiri proses panen pedet (anak sapi) oleh peternak sapi perah Pondok Ranggon

Dikatakan Syofian Taher, penerapan metode kawin suntik berdampak positif bagi para peternak sapi di Pondok Ranggon. Sebab, dengan cara ini, para peternak bisa meningkatkan jumlah populasi sapi dengan lebih cepat.

"Ke depan kita berharap Sudin KPKP juga membantu penyediaan lahan untuk penanaman rumput. Karena keluhan peternak saat ini kesulitan pakan ternak hijau atau rumput. Padahal ini sangat penting untuk pertumbuhan sapi ternak yang ada," ujar Syofian.

Saat ini, jumlah sapi yang ada di Pondok Ranggon berjumlah 906 ekor dengan 133 peternak. Jumlahnya didominasi oleh sapi jantan. Dengan penerapan kawin suntik, diharapkan ke depan akan menghasilkan lebih banyak jumlah sapi betina.

Kepala Sudin KPKP Jakarta Timur, Yuli Absari mengaku akan terus melakukan pembinaan terhadap 133 peternak sapi di Pondok Ranggon.

"Untuk meningkatkan populasi dan produktivitas ternak sapi kini dilakukan melalui kawin suntik atau inseminasi buatan. Ini merupakan salah satu upaya penerapan teknologi tepat guna untuk meningkatkan populasi dan mutu genetik ternak," katanya.


Sementara, Nasin bin Naiman (62), salah seorang peternak sapi di Pondok Ranggon mengaku sangat senang dengan pembinaan yang dilakukan Sudin KPKP Jakarta Timur. Karena kini ia bersama peternak sapi lainnya dapat melakukan terobosan dalam budidaya sapi. Utamanya dengan cara inseminasi buatan.

"Kami berharap pembinaan akan terus dilakukan secara berkesinambungan oleh Sudin KPKP Jakarta Timur, sehingga para peternak sapi lebih semangat dalam melakukan budi daya sapi, baik untuk sapi perah maupun sapi daging," tandas Nasin.